Jumat, 22 April 2016

Sistem Gerak Manusia

SISTEM GERAK MANUSIA
Oleh : Ilalang Akar Pertiwi


1.      TULANG SEBAGAI PENYUSUN RANGKA MANUSIA
DIVISI TULANG
NAMA TULANG PENYUSUN
NAMA LATIN
JUMLAH
A.    Tengkorak
1.     Kranium











Tulang dahi
os frontal

1

Tulang ubun-ubun
os parietal

2

Tulang baji
os snefoid

2

Tulang pelipis
os temporal

2

Tulang tapis
os ethmoid

2
Tulang tengkorak / kepala belakang
os occipetal
1




2.      Wajah

Tulang hidung
os. nasale
2
Tulang air mata
os. lacrimale
2
Tulang mata bajak
os. vomere
1
Tulang pipi
os. zigomaticum
2
Tulang konka inferior
os. inferior nasal concha
2
Tulang rahang atas
os. maxillare
2
Tulang rahang bawah
os. mandible
1
Tulang langit-langit
os. pallatin
2
B.     Tulang Badan
1.      Tulang Belakang (os. vertebrae)

Tulang leher
os. vertebrae cervicale
7 ruas
Tulang punggung
os. vertebrae thoracalis
12 ruas
Tulang pinggang
os. vertebrae lumbalis
5 ruas
Tulang kelangkang
os. vertebrae cacrum
5 ruas
Tulang ekor
os. vertebrae cocigeus
4 ruas
2.      Tulang Dada (os. sternum)
 


Tulang hulu
os. manubrium sterni
1
Tulang badan
os. corpus sterni
1
Tulang taju pedang
os. proccesus xyphoideus
1




3.      Tulang Rusuk (os. costae)
 


Tulang rusuk sejati
os. costae vera
7 pasang
Tulang rusuk palsu
os. costae sporia
3 passang
Tulang rusuk melayang
os. costae fluctuantes
2 pasang
4.      Tulang Bahu (os. humerum)

Tulang belikat
os. scavula

2

Tulang selangka
os. clavicula
2
5.      Tulang Panggul (os. pelvis verilis)
 


Tulang duduk
os. ichium

2

Tulang kemaluan
os. pubis

2

Tulang pinggul
os. illium
2
C.    Tulang Anggota Gerak
1.      Tulang Lengan (os. extremitas superior)

Tulang lengan atas
os. humerus
2
Tulang pengumpil
os. radius
2
Tulang hasta
os. ulna
2
Tulang pergelangan tangan
os. karpus
18
Tulang telapak tangan
os. metacarpus
10
Tulang jari tangan
ossa. phalanges
28




2.      Tulang Kaki (os. extremitas inferior)

Tulang paha
os. femur
2
Tulang tempurung lutut
os. patella
2
Tulang kering
os. tibia
2
Tulang betis
os. fibula
2
Tulang tumit
os. calcaneus
2
Tulang pergelangan kaki
os. tarsal
14
Tulang telapak kaki
os. meta tarsal
10
Tulang jari kaki
os. phalanges pedis
28

BENTUK TULANG

1.      Tulang pipa / Tulang panjang
Bagian-bagian tulang pipa:
a.       Diafise : bagian tengah yang memanjang (diafise), berbentuk silindris dan berongga. Di dalam rongga tulang pipa, terdapat sumsum tulang yang tersusun atas pembuluh darah. Sumsum tulang tersebut dapat dibedakan menjadi:
·         sumsum tulang merah: tempat pembentukan sel-sel darah
·         sumsum tulang kuning: tempat pembentukan sel-sel lemak
b.      Epifise : bagian ujung yang membulat, tersusun atas tulang rawan.
c.       Metafise : bagian diantara epifise dan diafise, tersusun atas tulang rawan. Bagian metafise merupakan bagian tulang yang dapat memanjang karena tersusun atas tulang rawan.
d.      Cangkang: bagian luar tulang pipa yang keras.
e.       Periostum: Lapisan yang meyelimuti seluruh tulang.
Contoh tulang pipa : tulang paha, tulang hasta, tulang lengan atas, tulang pengumpil, tulang betis, dan tulang kering.
2.      Tulang pendek
Memiliki bentuk mirip kubus, pendek, tak beraturan, atau bulat.
Contoh tulang pendek : tulang telapak kaki, tulang telapak tangan.
3.      Tulang pipih
Bentuk gepeng, berupa lempengan lebar. Tersusun atas 2 lapisan tulang kompak, yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Diantara 2 lapisan tersebut, terdapat lapisan spongiosa yang disebut diploe.
Fungsi tulang pipih : Melindungi struktur tubuh yang berada di bawahnya.
Contoh tulang pipih: tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.
4.      Tulang tak beraturan
Memiliki bentuk yang tidak beraturan.
Contoh tulang tak beraturan : tulang rahang, tulang rusuk, tulang belikat.

JENIS TULANG
Jenis tulang dibedakan berdasarkan zat penyusunnya, yaitu:
1.      Tulang Rawan (kartilago)
Bersifat lentur. Berwarna terang. Tersusun atas sel tulang kondrosit yang dihasilkan oleh kondroblas dan kemudian dibungkus oleh lapisan perikondrium. Tulang rawan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a.       Tulang rawan hialin : berwarna putih kebiruan dan bening.
Letak : semua rangka janin sebelum menjadi tulang keras dan saluran pernapasan.
b.      Tulang rawan serat : berwarna buram keputih, berstruktur keras.
Letak: ruas-ruas tulang belakang
c.       Tulang rawan elastis : berwarna buram kekuningan, berstruktur elastis
Letak: telinga luar, epiglotis
2.      Tulang keras (osteon)
Tidak lentur karena mengandung kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Berwarna keruh. Tersusun dari sel osteosit yang dihasilakn oleh osteoblas. Tersusun pula oleh matriks yang tersusun atas zat, seperti: semen, kolagen (zat yang menjadikan tulang tidak rapuh), Mineral. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.       Tulang kompak yaitu tulang yang tersusun atas matriks yang kompak.
b.      Tulang rongga yaitu tulang yang tersusun atas matriks yang berongga.

PEMBENTUKAN TULANG


    PERSENDIAN
Berdasarkan besar kecilnya gerakan, tipe persendian dibedakan menjadi:
1.      Sinartrosis yaitu persendian dimana tulang tidak mengalami pergerakan. Persendian sinartrosis dibagi menjadi 2, yaitu:

a.       Sinartrosis sinkondrosis yaitu sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan.
Contoh: antar ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang dada.
b.      Sinartrosis sinfibrosis yaitu sinartrosis yang dihubungkan oleh jari  ngan ikat.
Contoh: sendi antara tulang tengkorang (sutura).
2.      Amfiartrosis yaitu sendi yang memungkinkan adanya sedikit pergerakan. Dihubungkan oleh tulang rawan.

Contoh: ruas tulang belakang dengan tulang rusuk
3.      Diartrosis yaitu sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan yang snagat bebas. Hubungan antar tulang tidak dihubungkan oleh jaringan. Berdasarkan arah pergerakannya, Diartrosis dibedakan menjadi:

a.       Sendi peluru yaitu persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah
Contoh: lengan atas dengan tulang belikat, tulang paha dengan tulang pinggul.
b.      Sendi putar yaitu persendian yang memungkinkan gerak putar atau rotasi pada satu poros.
Contoh: tulang atlas dengan tulang tengkorak, tulang lengan atas dengan lengan bawah.
c.       Sendi luncur yaitu persendian yang memungkinkan pergerakan seperti menggeser.
Contoh: pergelangan tangan, pergelangan kaki.
d.      Sendi pelana yaitu persendian yang memungkinkan pergerakan seperti orang naik kuda, pergerakan bebas.
Contoh: tulang telapak tangan dengan jari tangan, telapak kaki dengan jari kaki.
e.       Sendi engsel yaitu persendian yang memungkinkan pergerakan satu arah, seperti engsel.
Contoh: siku, lutut, ruas antar jari.
f.       Sendi kondiloid yaitu persendian yang memungkinkan pergerakan ke kanan, ke kiri, atau maju-mundur.
Contoh: pergelangan tangan dengan tulang pengumpil.

3.      OTOT SEBAGAI ALAT GERAK AKTIF
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
a.       Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
b.      Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
c.       Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
JENIS OTOT
PEMBEDA
OTOT LURIK
OTOT POLOS
OTOT JANTUNG
Gambar






Lokasi
Melekat pada tulang
Dinding organ dalam
Dinding jantung
Struktur serabut
Memanjang, silindris, berujung tumpul
Memanjang, kedua ujung lancip
Memanjang, silindris, bercabang dan menyatu
Jumlah Nukleus
Banyak
Satu
Satu
Letak Nukleus
Tepi
Tengah
Tengah
Garis melintang
Ada
Tidak ada
Ada
Kecepatan kontraksi
Paling cepat
Paling lambat
Sedang
Kemampuan berkontraksi
Sebentar
Lama
Sedang
Tipe kontrol
Gerak sadar
Gerak tidak sadar
Gerak tidak sadar

JENIS GERAK OTOT
1.      Antagonis yaitu gerak otot yang arah kerjanya berlawanan.
a.       Fleksi (fleksor/bisep) >< Ekstensi (ekstensor/trisep)
  Membengkokkan >< Meluruskan
b.      Abduksi (abductor) >< Adduksi (adductor)
  Menjauhi badan >< Mendekati badan
c.       Depresi (depressor) >< Elevasi (elevator)
     Ke bawah (turun) >< Ke atas (naik)
d.      Supinasi (supinator) >< Pronasi (pronator)
  Menengadah >< Menelungkup
2.      Sinergis yaitu gerak otot yang arah kerjanya bersamaan. Jadi kedua otot berkontraksi bersamaan dan berelaksasi bersama.
Contoh : Otot pronator teres dan pronator kuadratuspada lengan bawah.

MACAM-MACAM OTOT
  1.  Otot frontalis yang berfungsi untuk mengangkat alis mata, posisi nya terletak di sekitar alis
  2. Otot orbikularis okuli berfungsi untuk menutup kelopak mata, posisinya terletak di kelopak mata
  3. Otot orbikularis oris berfungsi untuk mengkerutkan bibir
  4. Otot sternokleidomastoid yang berfungsi untuk memiringkan kepala
  5. Otot trapezius berfungsi untuk memperkuat bahu
  6. Otot pektoralis major berfungsi untuk memutar lengan
  7. Otot pektoralis minor berfungsi untuk menarik bahu kebawah
  8. Otot triseps dan otot biseps berfungsi untuk menggerakan lengan
  9. Otot serratus anterior yang berfungsi untuk menarik bahu kesekeliling
  10. Otot interkosta berfungsi untuk mengangkat rusuk
  11. Otot rektus abdominis berfungsi untuk mengempiskan dinding perut
  12. Otot sartorius berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan lutut
  13. Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
  14. Otot gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut
  15. Otot tibialis anterior berfungsi untuk mengangkat kaki
  16. Otot peroneus berfungsi untuk melengkungkan kaki
  17. Otot latissimus dorsi berfungsi untuk memperkuat punggung
  18. Otot gluteus maksimus berfungsi untuk meluruskan pinggul
  19. Otot archiles tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kaki
4.      GANGGUAN, KELAINAN, DAN PENYAKIT PADA SISTEM GERAK
1.      Gangguan, kelainan, dan penyakit pada tulang
a.       Kifosis yaitu kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke belakang.
b.      Lordosis yaitu kelainan pada tulang panggul yang terlalu membengkok ke depan.
c.       Skoliosis yaitu kelainan pada tulang belakang yang membengkok ke samping.
d.      Rakhitis yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O.
e.       Polio yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
f.       Nekrosa yaitu rusaknya selaput tulang (periosteum), sehingga bagian tulang tidak memperoleh makanan, lalu mati, dan mongering.
g.      Fraktura yaitu patah tulang.

2.      Gangguan, kelainan, dan penyakit pada sendi
a.       Diskolasi yaitu bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan penggantungnya (ligamentum) sobek.
b.      Ankilosis yaitu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-olah menyatu.
c.       Terkilir yaitu tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser.
d.      Artritis yaitu peradangan pada sendi. Artritis dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1)      Artritis gout yaitu terjadinya timbunan asam urat pada jari-jari tangan terutama pada sendi-sendi. Akibatnya, ruas-ruas jari membesar dan terasa sakit jika digerakkan.
2)      Osteoartritis yaitu menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi. Akibatnya, terjadi gangguan dan rasa nyeri jika sendi digerakkan.
3)      Artritis eksudatif yaitu terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang karena serangan kuman.
4)      Artritis sika yaitu berkurangnya minyak sendi (minyak synovial) yang menyebabkan rasa nyeri saat tulang digerakkan.
e.       Layuh sendi yaitu keadaan sendi tidak bertenaga akibat infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan.
3.      Gangguan, kelainan, dan penyakit pada otot
a.      Atrofi yaitu mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi.

b.      Distrofi otot yaitu penurunan kemampuan otot karena kelainan genetic.
c.       Tetanus yaitu penyakit kejang otot yang disebabkan bakteri Clostridium tetani.
d.      Miestenia gravis yaitu ketidakmampuan otot berkontraksisehingga penderita mengalami kelumpuhan.
e.       Kaku leher (stiff) yaitu peradangan otot trapezius leher akibat kesalahan gerak, sehingga leher tersa kaku.
f.       Tendonitis yaitu peradangan tendon akibat otot terus menerus melakukan akitivitas, terluka, atau karena penuaan.

g.      Kram otot yaitu kejang otot akibat berkontraksi terus menerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk menghargai kerja keras saya, sempatkanlah meninggalkan komentar. Terima kasih.
Anda Segan, Saya Sungkan.